Cara
Membuat Film Pendek Untuk Pemula
Beberapa Macam Teknik Pengambilan Gambar
Kalau selama ini kalian sudah
punya keinginan untuk membuat film pendek, sudah saatnya sekarang kalian merealisasikan keinginan dan ide-ide yang kalian punya itu ke dalam karya nyata,
Urbaners. kalian masih bingung mau start dari mana? Nih, simak
informasinya!
1. Siapkan Ide Cerita
Hal pertama yang harus kalian siapkan adalah membuat ide ceritanya. Kalau kalian nggak punya ide
cerita, nggak peduli sebagus atau semahal apapun kamera yang kalian punya,
film kalian nggak bakal tercipta. Karena itu, langkah pertamanya adalah
menemukan ide cerita yang ingin kalian garap. Untuk hasil terbaik, pastikan ide
cerita kalian itu unik, baru, dan harus original alias belum pernah ada sebelumnya,
ya!
2. Lakukan Riset Awal
Setelah kalian punya ide yang
ingin kalian garap, langkah selanjutnya adalah melakukan riset awal. Riset ini
bertujuan untuk mencari tahu latar belakang cerita yang ingin kalian angkat. Kalau kalian serius, riset awal ini harus sangat detail. Tapi, kalau kalian ingin
melakukan riset awal yang simple, bisa aja dengan browsing di
internet atau banyak bertanya sama orang-orang yang mengalami cerita yang ingin kalian angkat.
3. Sediakan Peralatan
Lengkap
Kini saatnya kalian menyiapkan
berbagai peralatan yang kalian butuhkan. Peralatan yang kalian butuhkan nggak sebanyak
dan sekomplek membuat film yang tayang di bioskop, kok. Yang kalian butuhkan
adalah handycam atau kamera video lengkap dengan baterai serta charger-nya.
Pastikan juga kalian membawa mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan
yang paling penting sejumlah kaset kosong dan cadangannya, Urbaners.
4. Riset Lapangan
Ketika anda sudah punya cerita
dan sejumlah peralatan pendukung, kalian bisa menentukan lokasi pengambilan gambar
untuk melangsungkan shooting. Tapi, sebelum melakukan shooting ada
satu hal yang harus kalian lakukan, yaitu melihat kondisi tempat yang bakal kalian jadikan tempat pengambilan adegan. Kondisi ini harus kalian perhatikan karena
berhubungan dengan peralatan yang kalian bawa. Misalnya kalian shooting di
daerah pegunungan dan harus bermalam, jangan lupa bawa tenda dan persiapan
lainnya.
5. Siapkan Alur Cerita Kasar
anda harus menentukan siapa
saja yang bakal kalian angkat sebagai tokoh. Biasanya, kalian bisa menentukan tokoh
tersebut dari hasil riset di lapangan. Karena dari hasil riset di lapangan, kalian bisa dapat ide yang jauh lebih spesifik dan menarik buat diangkat dari ide awal
yang kalian punya saat berada di rumah. Buatlah alur cerita kasar dari ide kalian,
misalnya keseharian hingga tempat yang biasa dikunjungi tokoh yang lkalianpilih.
6. Buat Sinopsis
Selanjutnya kalian bisa buat
sinopsis atau cerita singkat tentang film pendek yang kalian garap, Dari sinopsis
ini, kalian bisa menentukan siapa saja yang harus kalian wawancara, daftar pertanyaan
buat setiap wawancara yang bakal kalian lakukan, sampai daftar gambar-gambar (footage)
yang kalian butuhkan di luar wawancara.
7. Pengambilan Gambar
Kalau semua sudah siap, kalian bisa melangsungkan pengambilan gambar, Urbaners. Dari hasil riset, kalian bakal
tahu di mana dan kapan saja orang-orang yang ingin kalian wawancara berada. Nah,
untuk proses pengambilan gambar yang maksimal, ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan. Diantaranya:
kalian harus minta izin terlebih
dulu sebelum melakukan wawancara, Urbaners. Hindari langsung datang untuk
wawancara tanpa kabar sebelumnya. Selain caranya kurang baik, orang yang ingin kalian wawancara juga bisa jadi nggak suka dan kalian gagal melakukan wawancara sesuai
rencana.
Buat jaga-jaga kalau kondisi
lokasi tempat kalian wawancara ramai, jangan lupa bawa dan gunakan mikrofon
tambahan. kalian bisa menggunakan daftar
pertanyaan yang sudah kalian buat sebelumnya sebagai acuan dan biar wawancara
berlangsung lancar. Tapi, usahakan juga untuk bikin suasana nggak terlalu kaku. kalian bisa bertanya di luar daftar pertanyaan kalau memang sesuai dengan kondisi.
Buat suasana wawancara
senyaman mungkin. Mengingat ada kemungkinan orang yang kalian wawancara nggak
terlalu nyaman dengan kamera, sudah jadi tugas kalian untuk mencairkan suasana. kalian bisa pakai tripod kalau
wawancara berlangsung lama, Urbaners. Terutama kalau wawancara tersebut nggak
dilakukan sambil bergerak.
Pastikan kalian melakukan
wawancara ke semua daftar orang yang sudah kalian buat. Rekam semua gambar yang
sudah kalian tulis dalam daftar footage. Kalau kalian punya waktu dan
kaset cadangan, bisa juga merekam sejumlah gambar tambahan yang mungkin bisa kalian gunakan saat proses editing. Kalau semua video dalam
cerita sudah diambil, jangan lupa buat double check atau kalau
perlu triple check. kalian harus benar-benar cek biar nggak ada wawancara dan
pengambilan gambar yang terlewat.
8. Buat Alur Cerita Final
Setelah pengambilan gambar
selesai, kalian bisa melanjutkan dengan membuat alur cerita final. kalian bisa
sesuaikan hasil catatan yang kalian punya dengan hasil wawancara. Coba kalian perhatikan, apakah hasil catatan dan hasil wawancara kalian itu sesuai atau
ternyata ada bagian yang harus kalian ubah dan bisa dikembangkan ke arah mana.
Penyesuaian ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara sangat bisa
memberikan berbagai data yang jauh lebih banyak, Urbaners.
Nggak hanya lebih banyak,
bisa jadi data-data tersebut berbeda dari apa yang sudah lkaliansiapkan sebelumnya.
Tapi nggak perlu terlalu khawatir karena kalian bisa memperbaiki dan membuat
sinopsis baru yang disusun sesuai dengan hasil rekaman yang sudah kalian tonton
berulang kali. Nah, kalau alur cerita final sudah kelar, kalian bisa lanjut ke proses
editing rekaman.
9. Edit Hasil Video
Jika proses pengambilan
gambar sudah selesai dan kalian yakin nggak ada yang terlewat, kalian bisa lanjut
dengan mengedit hasil video, Urbaners. Proses editing pastinya
penting karena hasil video yang kalian ambil masih dalam bentuk mentah atau
terpotong-potong, bahkan mungkin terdapat video yang salah jadi perlu untuk kalian edit. Nah, tujuan proses editing ini nggak lain adalah untuk
menggabungkan part video dan memberi sejumlah efek khusus.
Sejumlah efek khusus buat
suara atau gradasi warna perlu kalian lakukan agar makin keren dan menarik buat
disaksikan. Kalau kalian baru pertama kali garap film, kalian bisa melakukan proses
editing ini secara tim biar lebih mudah dan hasilnya rapi. Sebenarnya mudah
nggaknya proses editing bergantung juga sama rapi nggaknya video yang kalian ambil. Kalau pengambilan videonya berantakan, bakal sulit bagi kalian untuk
mengeditnya, Urbaners.
Jadi, pastikan kalian mengambil
video yang rapi biar mudah juga buat diedit nantinya. Karena nggak peduli
sehebat apapun orang yang ngedit video, kalau video yang diedit nggak jelas
alur ceritanya, tetap aja hasilnya bakal jelek. Kalau kalian sudah mengambil video
dengan maksimal, harusnya proses editing bisa berlangsung lancar.
Nggak perlu terlalu khawatir juga karena sekarang sudah banyak aplikasi editing video
yang bisa dengan cukup mudah kalian gunakan.
Beberapa Macam Teknik Pengambilan Gambar
Teknik pengambilan gambar adalah teknik untuk memilih
luas area pada frame foto. Beberapa macamnya teknik pengambilan gambar :
1. Extreme Long Shot
Teknik ini mencakup area yang sangat luas dan
memasukkan objek-objek di sekitar subjek utama. Biasanya subjek utama
terlihat agak kecil. Penting untuk kamu dapat mencari komposisi yang pas untuk
menyatukan subjek utama dengan kondisi sekitarnya sehingga terlihat sebagai
satu kesatuan. Teknik ini banyak digunakan untuk foto prewedding dengan
memperlihatkan pemandangan di sekitarnya.
2. Long Shot
Teknik ini menggunakan area yang memperlihatkan
seluruh tubuh subjek tanpa terpotong frame. Teknik ini fokus pada subjek
dengan segala ekspresi dan kegiatannya tanpa ada bagian tubuh yang terpotong.
3. Medium Long Shot
Teknik ini hampir mirip dengan long shot tetapi
batas pengambilan gambar biasanya mulai lutut hingga kepala. Ruang
yang diambil lebih sempit dari teknik long shot.
4. Medium Shot
Teknik ini lebih sempit lagi dari medium long shot.
Pengambilan gambar dimulai dari sekitar pinggang sampai kepala. Biasanya
digunakan untuk menonjolkan lebih detail bahasa tubuh dan ekspresi subjek.
5. Close up
Teknik ini biasanya diambil mulai bagian bawah bahu
sampai kepala. Teknik ini untuk memperlihatkan detail ekspresi dan mimik
seseorang. Biasanya digunakan untuk memotret ekspresi seseorang misalnya juga
memperlihatkan kerutan wajah pada subjek agar terlihat dramatis.
6. Big Close up
Teknik ini memotret mulai dari leher sampai atas
kepala. Tujuannya sama dengan teknik close up tapi lebih memperlihatkan
detail ekspresi dan mimik wajah seseorang.
7. Extreme Close up
Teknik ini biasanya hanya fokus pada satu bagian
tertentu, misalnya mata, hidung, atau bibir. Teknik foto ini banyak
digunakan untuk gambar katalog seperti produk kosmetik.
sumber :