TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR

khanif nasrudin
0
Cara Membuat Film Pendek Untuk Pemula

Kalau selama ini kalian sudah punya keinginan untuk membuat film pendek, sudah saatnya sekarang kalian merealisasikan keinginan dan ide-ide yang kalian punya itu ke dalam karya nyata, Urbaners. kalian masih bingung mau start dari mana? Nih, simak informasinya!

1. Siapkan Ide Cerita


Hal pertama yang harus kalian siapkan adalah membuat ide ceritanya. Kalau kalian nggak punya ide cerita, nggak peduli sebagus atau semahal apapun kamera yang kalian punya, film kalian nggak bakal tercipta. Karena itu, langkah pertamanya adalah menemukan ide cerita yang ingin kalian garap. Untuk hasil terbaik, pastikan ide cerita kalian itu unik, baru, dan harus original alias belum pernah ada sebelumnya, ya!

2. Lakukan Riset Awal

Setelah kalian punya ide yang ingin kalian garap, langkah selanjutnya adalah melakukan riset awal. Riset ini bertujuan untuk mencari tahu latar belakang cerita yang ingin kalian angkat. Kalau kalian serius, riset awal ini harus sangat detail. Tapi, kalau kalian ingin melakukan riset awal yang simple, bisa aja dengan browsing di internet atau banyak bertanya sama orang-orang yang mengalami cerita yang ingin kalian angkat.

3. Sediakan Peralatan Lengkap

Kini saatnya kalian menyiapkan berbagai peralatan yang kalian butuhkan. Peralatan yang kalian butuhkan nggak sebanyak dan sekomplek membuat film yang tayang di bioskop, kok. Yang kalian butuhkan adalah handycam atau kamera video lengkap dengan baterai serta charger-nya. Pastikan juga kalian membawa mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling penting sejumlah kaset kosong dan cadangannya, Urbaners.

4. Riset Lapangan


Ketika anda sudah punya cerita dan sejumlah peralatan pendukung, kalian bisa menentukan lokasi pengambilan gambar untuk melangsungkan shooting. Tapi, sebelum melakukan shooting ada satu hal yang harus kalian lakukan, yaitu melihat kondisi tempat yang bakal kalian jadikan tempat pengambilan adegan. Kondisi ini harus kalian perhatikan karena berhubungan dengan peralatan yang kalian bawa. Misalnya kalian shooting di daerah pegunungan dan harus bermalam, jangan lupa bawa tenda dan persiapan lainnya.

5. Siapkan Alur Cerita Kasar

anda harus menentukan siapa saja yang bakal kalian angkat sebagai tokoh. Biasanya, kalian bisa menentukan tokoh tersebut dari hasil riset di lapangan. Karena dari hasil riset di lapangan, kalian bisa dapat ide yang jauh lebih spesifik dan menarik buat diangkat dari ide awal yang kalian punya saat berada di rumah. Buatlah alur cerita kasar dari ide kalian, misalnya keseharian hingga tempat yang biasa dikunjungi tokoh yang lkalianpilih.

6. Buat Sinopsis

Selanjutnya kalian bisa buat sinopsis atau cerita singkat tentang film pendek yang kalian garap, Dari sinopsis ini, kalian bisa menentukan siapa saja yang harus kalian wawancara, daftar pertanyaan buat setiap wawancara yang bakal kalian lakukan, sampai daftar gambar-gambar (footage) yang kalian butuhkan di luar wawancara.

7. Pengambilan Gambar

Kalau semua sudah siap, kalian bisa melangsungkan pengambilan gambar, Urbaners. Dari hasil riset, kalian bakal tahu di mana dan kapan saja orang-orang yang ingin kalian wawancara berada. Nah, untuk proses pengambilan gambar yang maksimal, ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan. Diantaranya:

kalian harus minta izin terlebih dulu sebelum melakukan wawancara, Urbaners. Hindari langsung datang untuk wawancara tanpa kabar sebelumnya. Selain caranya kurang baik, orang yang ingin kalian wawancara juga bisa jadi nggak suka dan kalian gagal melakukan wawancara sesuai rencana.

Buat jaga-jaga kalau kondisi lokasi tempat kalian wawancara ramai, jangan lupa bawa dan gunakan mikrofon tambahan. kalian bisa menggunakan daftar pertanyaan yang sudah kalian buat sebelumnya sebagai acuan dan biar wawancara berlangsung lancar. Tapi, usahakan juga untuk bikin suasana nggak terlalu kaku. kalian bisa bertanya di luar daftar pertanyaan kalau memang sesuai dengan kondisi.

Buat suasana wawancara senyaman mungkin. Mengingat ada kemungkinan orang yang kalian wawancara nggak terlalu nyaman dengan kamera, sudah jadi tugas kalian untuk mencairkan suasana. kalian bisa pakai tripod kalau wawancara berlangsung lama, Urbaners. Terutama kalau wawancara tersebut nggak dilakukan sambil bergerak.

Pastikan kalian melakukan wawancara ke semua daftar orang yang sudah kalian buat. Rekam semua gambar yang sudah kalian tulis dalam daftar footage. Kalau kalian punya waktu dan kaset cadangan, bisa juga merekam sejumlah gambar tambahan yang mungkin bisa kalian gunakan saat proses editing. Kalau semua video dalam cerita sudah diambil, jangan lupa buat double check atau kalau perlu triple check. kalian harus benar-benar cek biar nggak ada wawancara dan pengambilan gambar yang terlewat.


8. Buat Alur Cerita Final

Setelah pengambilan gambar selesai, kalian bisa melanjutkan dengan membuat alur cerita final. kalian bisa sesuaikan hasil catatan yang kalian punya dengan hasil wawancara. Coba kalian perhatikan, apakah hasil catatan dan hasil wawancara kalian itu sesuai atau ternyata ada bagian yang harus kalian ubah dan bisa dikembangkan ke arah mana. Penyesuaian ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara sangat bisa memberikan berbagai data yang jauh lebih banyak, Urbaners.

Nggak hanya lebih banyak, bisa jadi data-data tersebut berbeda dari apa yang sudah lkaliansiapkan sebelumnya. Tapi nggak perlu terlalu khawatir karena kalian bisa memperbaiki dan membuat sinopsis baru yang disusun sesuai dengan hasil rekaman yang sudah kalian tonton berulang kali. Nah, kalau alur cerita final sudah kelar, kalian bisa lanjut ke proses editing rekaman.

9. Edit Hasil Video

Jika proses pengambilan gambar sudah selesai dan kalian yakin nggak ada yang terlewat, kalian bisa lanjut dengan mengedit hasil video, Urbaners. Proses editing pastinya penting karena hasil video yang kalian ambil masih dalam bentuk mentah atau terpotong-potong, bahkan mungkin terdapat video yang salah jadi perlu untuk kalian edit. Nah, tujuan proses editing ini nggak lain adalah untuk menggabungkan part video dan memberi sejumlah efek khusus.

Sejumlah efek khusus buat suara atau gradasi warna perlu kalian lakukan agar makin keren dan menarik buat disaksikan. Kalau kalian baru pertama kali garap film, kalian bisa melakukan proses editing ini secara tim biar lebih mudah dan hasilnya rapi. Sebenarnya mudah nggaknya proses editing bergantung juga sama rapi nggaknya video yang kalian ambil. Kalau pengambilan videonya berantakan, bakal sulit bagi kalian untuk mengeditnya, Urbaners.

Jadi, pastikan kalian mengambil video yang rapi biar mudah juga buat diedit nantinya. Karena nggak peduli sehebat apapun orang yang ngedit video, kalau video yang diedit nggak jelas alur ceritanya, tetap aja hasilnya bakal jelek. Kalau kalian sudah mengambil video dengan maksimal, harusnya proses editing bisa berlangsung lancar. Nggak perlu terlalu khawatir juga karena sekarang sudah banyak aplikasi editing video yang bisa dengan cukup mudah kalian gunakan.

Beberapa Macam Teknik Pengambilan Gambar

Teknik pengambilan gambar adalah teknik untuk memilih luas area pada frame foto. Beberapa macamnya teknik pengambilan gambar :

1. Extreme Long Shot

Teknik ini mencakup area yang sangat luas dan memasukkan objek-objek di sekitar subjek utama. Biasanya subjek utama terlihat agak kecil. Penting untuk kamu dapat mencari komposisi yang pas untuk menyatukan subjek utama dengan kondisi sekitarnya sehingga terlihat sebagai satu kesatuan. Teknik ini banyak digunakan untuk foto prewedding dengan memperlihatkan pemandangan di sekitarnya.




2. Long Shot

Teknik ini menggunakan area yang memperlihatkan seluruh tubuh subjek tanpa terpotong frame. Teknik ini fokus pada subjek dengan segala ekspresi dan kegiatannya tanpa ada bagian tubuh yang terpotong.


3. Medium Long Shot

Teknik ini hampir mirip dengan long shot tetapi batas pengambilan gambar biasanya mulai lutut hingga kepala. Ruang yang diambil lebih sempit dari teknik long shot. 


4. Medium Shot

Teknik ini lebih sempit lagi dari medium long shot. Pengambilan gambar dimulai dari sekitar pinggang sampai kepala. Biasanya digunakan untuk menonjolkan lebih detail bahasa tubuh dan ekspresi subjek.

5. Close up

Teknik ini biasanya diambil mulai bagian bawah bahu sampai kepala. Teknik ini untuk memperlihatkan detail ekspresi dan mimik seseorang. Biasanya digunakan untuk memotret ekspresi seseorang misalnya juga memperlihatkan kerutan wajah pada subjek agar terlihat dramatis. 

6. Big Close up

Teknik ini memotret mulai dari leher sampai atas kepala. Tujuannya sama dengan teknik close up tapi lebih memperlihatkan detail ekspresi dan mimik wajah seseorang.

7. Extreme Close up

Teknik ini biasanya hanya fokus pada satu bagian tertentu, misalnya mata, hidung, atau bibir. Teknik foto ini banyak digunakan untuk gambar katalog seperti produk kosmetik.




sumber :

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)